Beberapa hari ini aku
selalu ada masalah dengan dia. Tak ada yang mau mengerti. Sekali aku
yang mengerti, dia malah yang sangat marah dengan aku. Disaat dia
mengerti, kenapa di ngertiin yang salah tentang aku. Masih ingat khan
cerita yang aku posting sebelumnya??? waktu saat dia pingin kerja di
kota besar. Dan aku tidak mengijinkan takut kejadian sebelumnya
menimpaku lagi, takut kehilangan dia lagi. Namun pada akhirnya aku
mengijinkan dia. Aku kasian melihat dia selalu ingin kerja disana,
dia berjanji pada aku akan menjadi seperti dahulu sebelum dia
selingkuhin aku.
Namun janji dia sama
sekali tak kunjung ditepati. Dia sama sekali tidak menghiraukan aku.
Itupun dia belum bekerja disana. Dia masih tinggal di kost
saudaranya. Beberapa hari lalu sampai sekarang aku masih stres
memikirkan dia. Namun dia sama sekali tidak stres memikirkan aku.
Mungkin dia tidak memikirkanku. Mungkin dia hanya memikirkan diri
sendirinya. Namun apapun yang dia buat aku sama sekali tidak bisa
menolaknya. Saat malam kita baikan dan saat pagi kita musuhan. Selalu
begitu. Tak pernah absen. Biasanya kalau aku yang marah, dia mau
mengalah.
Sempat aku test dia. Saat
dia sebelum selingkuh, dia mau meminta maaf sampai larut malam.
Bahkan sampai dia tertidur. Dia mau menemani aku. Saat itu aku sangat
senang mendapatkan dia. Begitu baik, begitu polos, dan sangat
penyabar. Namun beberapa hari yang lalu sampai sekarang. Sama sekali
dia tidak sabar dengan aku. Selalu aku yang sabar dengan dia. Selalu
dia ingin melebihi aku. Selalu hanya ingin dia yang diperhatikan. Apa
ini merupakan aku tak dihargai oleh dia?
Malam ini aku tidak tahan
sama sekali. Aku sudah tidak kuat bersama dia lagi dengan lembaran
barunya. Emang ini salahku tidak melarang dia waktu itu bekerja
disana. Dan tidak hanya itu. Kesalahanku yang terbesar adalah saat
dia selingkuh bersama orang lain, saling bergelut lidah dengan cwo
lain. Ini menandakan aku pria yang bodoh dan lemah yang sangat tidak
bisa menjaganya. Aku memutuskan untuk menutup lembaranku dengan dia.
Semoga dia disana baik-baik saja. Jujur aku kangen dia yang dulu. Kamu yang selalu mengatakan "jangan putusin aku ya?" dan aku tersenyum menjawab "aku gk bakal putusin kamu sampe kamu buat salah ma aku". Kamu yang perhatian dengan aku. Selalu senyum saat kita bersedih. Tertawa
bersama. Saat impian kita, kita raih bersama. Aku kangen di saat aku
sedih kau menghiburku, di saat kau sedih aku jadi badutmu. Disaat aku
marah kau jadi penenangku dan di saat kau marah aku memelukmu dengan
sayang. Cuma disini sajalah aku bisa mengeluarkan semua perasaanku.
Hanya di blog ini.
Selamat tinggal mantanku.
Semoga kau baik disana.
Aku akan selalu senyum
walau kau bersama orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar