Jumat, 01 Juni 2012





    Shourryya Ray


Shourryya Ray, pelajar 16 tahun dari Jerman, memecahkan masalah matematika yang menjadi teka-teki para matematikawan sejak zaman Isaac Newton, lebih dari 350 tahun lalu. 

Ray memenangi penghargaan riset dan didapuk sebagai anak jenius setelah menyelesaikan dua masalah dalam teori partikel dinamis. Sebelumnya, para fisikawan hanya dapat mengira-ngira jawabannya dengan menggunakan berbagai program komputer. 

Solusi yang ditawarkan remaja ini memungkinkan perhitungan tepat untuk lintasan dalam pengaruh gravitasi dan mendapatkan hambatan udara. Dengan kata lain, kita dapat mengalkulasi lintasan sebuah subjek yang terbang. Solusi ini juga dapat memprediksikan bagaimana objek tersebut akan menyentuh dan memantul dari penghalang. Kedua pertanyaan ini pertama kali muncul pada abad ke-17 dan 19. 

Ray pertama kali mengetahui masalah tersebut ketika mengunjungi Universitas Teknik di Dresden. Di sana, para siswa mendapatkan data mentah untuk mengevaluasi lintasan bola yang dilemparkan. Metode yang saat ini digunakan belum dapat menentukan hasil yang pasti. Ray pun menyibukkan diri dalam riset untuk mencari solusi yang paling tepat. 

Ray mengaku, keingintahuan dan kepolosan anak sekolah mendorongnya untuk tidak percaya bahwa masalah tersebut tidak dapat dipecahkan. "Saya bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa hal ini tidak dapat berhasil?'" kata Ray kepada surat kabar German Die Welt, seperti dilansir Huffington Post, Selasa (29/5/2012). 

Selama bertahun-tahun, Ray menikmati "keindahan" matematika. Empat tahun lalu dia pindah dari Calcutta, India, ke Dresden, Jerman, tanpa menguasai satu kata pun dalam bahasa Jerman. Saat ini, dia bersiap mengikuti ujian sekolah, dua tahun lebih awal dari teman sebayanya. 

Ray mulai memecahkan berbagai masalah kompleks ketika usianya baru enam tahun. Dengan santun, Ray menolak disebut jenius. Dia malah berharap dapat lebih baik dalam berbagai bidang di sekolah, misalnya olahraga. Ray sedang memilih antara matematika atau fisika sebagai program studinya di kampus.

0 komentar:

Posting Komentar