Minggu, 05 Agustus 2012




Illustrasi

Jakarta Wajar popularitas bus umum kian merosot. Salah satu pemicunya adalah maraknya peminta-minta uang dengan modus menakut-nakuti penumpang. Para preman ini "mengintimidasi" penumpang dengan seolah-olah menyilet-nyilet tangan dan lehernya.


"Ini sebenarnya sudah sering saya lihat, sekarang bulan puasa makin banyak lagi orang orang seperti ini," kata salah seorang penumpang bus, Evie, kepada detikcom, Kamis (2/8/2012).

Evie mengatakan, modus ini biasanya dilakukan oleh dua pria yang naik ke dalam bus. Kemudian mereka menceritakan mengenai masalah yang mereka hadapi. "Biasanya mulai dengan minta maaf dan bilang belum makan," katanya.

Setelah itu, mereka mengeluarkan silet dari saku celana mereka. Lantas mereka seolah-olah menyilet-nyilet tangan dan leher mereka. Para preman ini berusaha membuat takut penumpang bus sehingga memberikan uang kepada mereka.

"Saya tidak tahu itu silet betulan atau tidak, tapi melihatnya sangat ngeri," katanya.

Evie mengatakan, penampilan para preman ini seperti orang mabuk. Hal ini membuat penumpang wanita di dalam bus ngeri dan takut naik bus.

"Kita yang wanita jadi takut dan tidak nyaman, mereka menakut-nakuti penumpang," katanya. Jika tidak diberi uang, para preman ini turun dari bus dengan marah-marah.

Evie berharap petugas kepolisian mengamankan mereka. "Pas puasa begini malah tambah banyak, kita minta petugas mengamankan mereka," katanya.

Modus ini sama menakutkannya dengan modus yang laris tahun-tahun lalu yaitu peminta-minta yang mengaku baru bebas dari penjara karena suatu kejahatan -- kadangkala mereka mengeluarkan surat bebas itu, entah asli atau palsu. Kalimat "keluar dari penjara" tentu hal yang membuat nyali penumpang, utamanya kaum Hawa, ciut.

0 komentar:

Posting Komentar